Swiss emas lagi jadi perbincangan panas nih! Ekspor emas dari Swiss ke Amerika Serikat mencapai titik tertinggi dalam 13 tahun pada Januari 2025. Ini bukan kebetulan, melainkan karena permintaan yang makin meningkat sebagai langkah perlindungan dari ketidakpastian ekonomi. Menurut World Gold Council, emas tetap jadi pilihan utama untuk menjaga stabilitas cadangan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang lagi gonjang-ganjing.
Fenomena ini juga sejalan dengan tren global di mana bank sentral dan para investor mulai menimbun emas. Nggak heran sih, dengan kondisi utang AS yang mengkhawatirkan dan ketidakstabilan keuangan dunia, banyak yang mulai cari cara buat mengamankan aset mereka. Bahkan, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, juga udah mengeluarkan peringatan soal ini di awal tahun 2025.
Ngomongin emas, nggak bisa lepas dari Swiss. Negara ini memang udah lama jadi pusat perdagangan emas dunia. Bahkan, pada Desember 2024 saja, Swiss mengekspor 64,2 metrik ton emas ke AS! Angka yang luar biasa ini makin menegaskan posisi Swiss sebagai pemain utama dalam alur perdagangan logam mulia global.
Dengan tren ini, banyak analis memperkirakan permintaan emas akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Para investor individu maupun institusi mulai mengamankan emas sebagai aset safe haven. Hal ini juga didorong oleh ketidakpastian geopolitik serta fluktuasi mata uang yang semakin terasa.
Goldman Sachs juga ikut angkat bicara soal tren emas ini. Menurut prediksi terbaru mereka, harga emas diperkirakan akan melonjak ke kisaran $3.100 hingga $3.300 dalam waktu dekat. Faktor utama yang mendorong kenaikan ini adalah ketidakpastian global dan meningkatnya permintaan dari investor yang mencari perlindungan dari inflasi serta risiko ekonomi lainnya.
Jadi, buat yang masih mikir-mikir soal investasi emas, mungkin ini saatnya buat lebih serius mempertimbangkannya. Dengan berbagai faktor ekonomi yang terus berubah, emas kembali menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin menjaga nilai asetnya di tengah kondisi yang nggak pasti.