Pada November 2024, Eric Balchunas dari Bloomberg berbicara kepada The Block tentang kemungkinan hadirnya ETF berbasis Dogecoin (DOGE). “Anda mungkin bertanya pada diri sendiri, ‘apakah DOGE terlalu jauh?’ dan saya akan berkata kita lihat saja nanti. Saya pikir seseorang akan mencobanya karena mengapa tidak?” ujar Balchunas. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap kripto alternatif sebagai aset investasi yang layak, dengan DOGE menjadi salah satu fokus utama karena popularitasnya yang terus bertahan sejak ledakan besar pada tahun-tahun sebelumnya.
Awal minggu ini, dua perusahaan investasi besar, Osprey Funds dan Rex Shares, mengajukan proposal untuk sejumlah dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), salah satunya adalah ETF Dogecoin. Langkah ini mencerminkan minat pasar yang semakin berkembang terhadap diversifikasi aset kripto dalam produk investasi yang lebih tradisional. Sementara itu, dukungan dari regulator menjadi sorotan penting. Hester Peirce, yang dikenal sebagai “Crypto Mom” karena pandangan progresifnya terhadap regulasi aset digital, diumumkan akan memimpin gugus tugas kripto baru di Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Pembentukan gugus tugas kripto ini dipandang sebagai peluang untuk mempercepat persetujuan berbagai ETF kripto lainnya. “Gugus tugas kripto yang baru dibentuk, yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce, dapat mempercepat persetujuan ETF kripto yang lebih luas, termasuk SOL, XRP, LTC, DOT, dan DOGE,” kata Matt Mena, Ahli Strategi Riset Kripto di 21Shares. Pada waktu publikasi, DOGE diperdagangkan di kisaran $0,36, dengan kapitalisasi pasar mencapai $54 miliar, menurut data harga TheBlock. Angka ini menunjukkan bahwa DOGE tetap menjadi salah satu aset kripto paling signifikan, yang tidak hanya menarik perhatian komunitas investor ritel tetapi juga institusional.
3 Komentar
JeP SBIF xKXz dSTu
PKmvKh rnGgI ZWoVsIOE KzBDl uTcHST
kqg RYiYDhri EwLts mNjnOj