Paul Volcker, yang menjabat sebagai Ketua Federal Reserve dari 1979 hingga 1987, memang dikenal karena pandangannya yang tegas tentang kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi. Namun, pernyataan tentang kepercayaannya bahwa Amerika Serikat pada akhirnya akan kembali ke konvertibilitas emas tidak sepenuhnya tepat.
Volcker lebih terkenal karena perannya dalam menanggulangi inflasi yang sangat tinggi pada 1970-an, yang mencapai puncaknya dengan tingkat inflasi dua digit. Sebagai Ketua Federal Reserve, Volcker meluncurkan kebijakan pengetatan moneter yang sangat ketat untuk mengendalikan inflasi, yang pada akhirnya membawa pada resesi tetapi juga menurunkan inflasi secara signifikan.
Pada masa itu, sistem moneter internasional telah meninggalkan standar emas sejak 1971, ketika Presiden Richard Nixon mengakhiri konvertibilitas dolar AS menjadi emas (yang dikenal dengan Kebijakan Nixon atau “Nixon Shock”). Hal ini menandai berakhirnya Bretton Woods Agreement dan mengubah sistem ke nilai tukar mengambang.
Volcker sendiri lebih fokus pada stabilitas harga dan pengendalian inflasi daripada mendorong kembalinya standar emas. Ada kemungkinan bahwa pada beberapa titik dalam kariernya, ia mengungkapkan pandangan pribadi tentang potensi kembalinya sistem berbasis emas, namun kebijakan ekonominya sangat mendalam pada pengendalian inflasi melalui suku bunga dan kebijakan moneter ketat, bukan dengan mengembalikan standar emas.
Jadi, meskipun Volcker bisa saja pernah berbicara tentang potensi konvertibilitas emas dalam konteks sistem moneter internasional, pandangannya lebih banyak berfokus pada stabilitas ekonomi melalui kebijakan moneter yang kuat, daripada mendukung kembalinya sistem emas.