Pada 7 Februari 2025, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Washington D.C. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan diplomatik kedua negara yang selama ini berperan besar dalam menjaga keseimbangan geopolitik kawasan Asia-Pasifik. Agenda utama diskusi mencakup isu perdagangan bilateral, kebijakan moneter, serta stabilitas keamanan di kawasan.
Dalam pembahasan mengenai perdagangan, Ishiba menyoroti pentingnya menjaga hubungan ekonomi yang saling menguntungkan. Jepang berkomitmen untuk meningkatkan impor gas alam cair dari AS serta memperkuat investasi sektor energi. Trump menyambut baik langkah ini sebagai upaya mengurangi ketidakseimbangan perdagangan antara kedua negara. Diskusi juga mencakup peluang kerja sama industri manufaktur dan teknologi yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Selain perdagangan, kebijakan moneter dan isu keamanan kawasan turut menjadi topik utama. Ishiba menegaskan bahwa pemerintah Jepang tetap menghormati independensi Bank of Japan dalam menetapkan kebijakan moneternya. Dalam hal stabilitas keamanan Asia-Pasifik, kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama pertahanan untuk menghadapi tantangan strategis seperti meningkatnya pengaruh Tiongkok dan ancaman program nuklir Korea Utara. Ishiba bahkan mengusulkan pembentukan aliansi keamanan serupa NATO di Asia sebagai upaya memperkuat pertahanan kolektif di kawasan tersebut.
Analisis Pasangan Mata Uang USD/JPY pada 7 Februari 2025
Pada perdagangan hari ini, pasangan USD/JPY menunjukkan pergerakan yang cenderung bullish dengan harga saat ini berada di kisaran 152,06, naik 0,47% dari sesi sebelumnya. Sentimen pasar didukung oleh ekspektasi kebijakan moneter yang lebih agresif dari Bank of Japan (BoJ) serta data ekonomi AS yang menunjukkan potensi penguatan dolar AS.
Berdasarkan analisis teknikal, level pivot point harian berada di 151,85. Jika harga mampu bertahan di atas level ini, ada peluang kenaikan lebih lanjut menuju Resistance 1 (152,48), Resistance 2 (153,51), dan Resistance 3 (154,13). Di sisi lain, jika tekanan jual meningkat dan harga jatuh di bawah Support 1 (150,82), maka Support 2 (150,20) dan Support 3 (149,17) menjadi level penting yang perlu diperhatikan.
Secara fundamental, pernyataan pejabat Bank of Japan, Naoki Tamura, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga hingga 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025, telah memicu reaksi pasar yang signifikan. Hal ini dapat memberikan sentimen positif bagi yen dalam jangka panjang. Namun, ketidakpastian seputar kebijakan moneter AS dan ketegangan geopolitik tetap menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai trader dalam mengambil keputusan perdagangan USD/JPY.